Terpikirkah olehmu jika ada seorang yang memboikot Al-Qur’an,? Bagaimanakah menurutmu tentang hal tersebut sebagai seorang muslim? Pastilah engkau akan berfikir negatif tentangnya. Coba renungkan, bagaimana jika ternyata kita sendiri adalah pemboikot Al-Qur’an? Ya, tanpa kita sadari ternyata kita termasuk yang memboikot Al-Qur’an! Pastilah tidak terpikir olehmu, dan tidak engkau harap hal tersebut ada pada dirimu. Tapi coba renungilah firman Allah Ta’ala berikut, Allah Ta’ala berfirman :
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
“Dan rasul (Muhammad) berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” (Qs. Al-Furqan 30) .
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bentuk-bentuk pemboikotan terhadap Al-Quran :
وترك علمه وحفظه أيضا من هجرانه، وترك الإيمان به وتصديقه من هجرانه، وترك تدبره وتفهمه من هجرانه، وترك العمل به وامتثال أوامره واجتناب زواجره من هجرانه، والعدولُ عنه إلى غيره -من شعر أو قول أو غناء أو لهو أو كلام أو طريقة مأخوذة من غيره -من هجرانه .
“Tidak mempelajari dan tidak menghafalkan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengimani dan membenarkan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak merenungkan dan memahami kandungan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengamalkannya, tidak mengikuti perintahnya atau menjauhi larangannya, termasuk memboikot al-Quran. Meninggalkan al-Quran dan memilih lebih sibuk yang lain, seperti syair, nyanyian, ucapan sia-sia atau metode yang diambil dari cara yang bertentangan dengan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran.
(Tafsir Ibnu Katsir, 6/108
Komentar Terbaru